Jumat, 08 September 2017

Wajah Sering Muncul Jerawat? Mungkin Ini Penyebabnya

Memiliki wajah yang bersih dan rapi adalah impian setiap orang, termasuk pria. Wajah bersih berarti, bebas dari jerawat dan hal-hal lain yang mengganggu penampilan.

Namun, sebagai manusia, Anda pasti sudah merasakan munculnya jerawat di wajah dalam waktu cepat. Jadi apa yang sebenarnya menyebabkan kondisinya?

Dr. Srie Prihanti Gondokaryono, SpKK, PhD mengatakan bahwa ada beberapa alasan di balik jerawat yang kerap muncul di wajah pria. Salah satu penyebab jerawat adalah minyak di wajah. Sedangkan untuk pria mereka cenderung menghasilkan minyak berlebih.

"Pada pria yang memproduksi minyak berlebih karena kelenjar minyak merangsang pengeluaran mereka dengan hormon seks androgenik di mana produksi pria lebih banyak daripada wanita," kata Srie saat peluncuran sabun cair Nivea Men di Jakarta, 2017).

Selain itu, kelebihan minyak bisa menyebabkan penyumbatan pada pori-pori yang akhirnya menimbulkan jerawat. Penyumbatan juga bisa disebabkan oleh kotoran dan debu.

"Nah, jika wajah kita gemuk, sel kulit mati akan tetap menempel, tapi harus longgar. Pada saat mungkin ada penyumbatan pada pori-pori," kata dokter Erha Pondok Indah ini.

Kelebihan lemak samping juga bisa menyebabkan jerawat bila ada kelebihan kuman. Karena bakteri ini akan terlihat radang kulit. "Jerawat muncul dari jerawat hingga bengkak besar," kata Srie.

Karena itu salah satu cara untuk menghindari jerawat adalah rajin membersihkan wajah.

Senin, 21 Agustus 2017

Kesehatan Ginjal yang Buruk Dapat Pengaruhi Jantung

Atrial fibrillation (AF) adalah suatu kondisi dimana irama detak jantung tidak beraturan dan oleh karena itu berisiko mati. Nah, kondisi ini bisa terjadi karena beberapa hal, salah satunya disebabkan oleh fungsi ginjal yang buruk.

Pada pasien dengan fungsi ginjal rendah, ditandai dengan proteinuria atau adanya protein dalam urine, ia memiliki risiko dua kali lipat AF pada orang-orang yang tidak memiliki masalah ginjal tersebut.

"Studi ini menemukan bahwa kelainan fungsi ginjal dikaitkan dengan peningkatan risiko atrial fibrillation posterior," kata Nisha Bansal, asisten profesor di University of Washington.

Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis 16.769 orang yang hidup tanpa AF. Kemudian, seiring dengan penurunan fungsi ginjal, tampaknya ada peningkatan risiko AF.

"Atrial fibrillation mungkin memiliki efek buruk pada pemilihan terapi kardiovaskular yang mendukung hasil klinis yang buruk, jadi penting untuk memahami asosiasi risiko atrial fibrillation dengan fungsi ginjal," dikutip dari India Express.

Penelitian yang juga dipublikasikan di sehatituaku.com Journal of Clinical Journal of American Society of Nephrology (CJASN), menunjukkan bahwa orang dengan gagal ginjal dapat memanfaatkan intervensi pencegahan untuk mempertahankan irama jantung normal.